Nikmatnya Mencicipi Balik Ekmek Khas Turki Di Jembatan Galata
Umrah Plus Turki – Sahabat wisata muslim, semua pasti sudah tau dong, kalau Jembatan Galata itu terletak di Istanbul, Turki. Jembatan Galata dibangun pada tahun 1845 M oleh ibunda Sultan Abdul Macid. Dahulu, jembatan itu hanya terbuat dari kayu hingga pada tahun 1994 M terbentuk Jembatan Galata yang bisa dilihat saat ini. Tercatat, Jembatan Galata telah mengalami renovasi sebanyak lima kali.
Sudah bukan rahasia pula jika Jembatan Galata biasa dijadikan tempat memancing dan mencari inspirasi. Tapi, ada lagi yang khas dilakukan saat berwisata ke jembatan bersejarah ini. Santai di jembatan sambil makan balik ekmek!
Jembatan Galata sendiri merupakan pembatas antara kawasan Karakoy, yang mewakili Istanbul, dengan kawasan kota tua Eminonu. Jika menyempatkan waktu untuk berjalan-jalan di kawasan Eminomu, dekat Jembatan Galata, para pengunjung akan menemui banyak kapal kecil yang menjajakan makanan khas “balik ekmek”.
Balik ekmek merupakan makanan siap santap, yang terdiri dari ikan panggang dan roti. Kata “balik” berarti ikan dan “ekmek” berarti roti. Boleh dikatakan semacam sandwich ikan. Uniknya, makanan ini pada awalnya dijajakan langsung di atas kapal atau perahu yang bersandar di terminal Ferry Eminonu, dekat Golden Horn.
Mengapa dijual di atas kapal? Kawasan Teluk Golden Horn dulunya merupakan tempat bersandarnya kapal-kapal nelayan, semacam tempat pelelangan atau pasar ikannya Istanbul. Suatu saat, sebagian nelayan berinisiatif untuk menjual ikan yang siap santap, bukan ikan mentah. Kemudian ditemukanlah resep Balik Ekmek, yaitu ikan yang dipanggang, lalu disajikan dengan roti. Sejak itu sebagian nelayan berteriak, “ekmek-ekmek!”, yang berarti ikan panggang yang disajikan dengan roti panggang. Itulah sebabnya ekmek dulu dijual di atas kapal.
Nah, bagi siapa saja yang berkunjung ke Jembatan Galata, tidak ada salahnya jika mencicipi makanan khas kota Istanbul ini.
Satu hal yang membuat Balik Ekmek spesial yaitu kesegaran bahannya. Ini disebabkan ikan yang digunakan sebagai bahan sandwich adalah ikan segar yang dipancing langsung dari kawasan sekitarnya. Setiap satu buah Sandwich diisi dengan potongan ikan panggang yang cukup besar. Wajar jika rasa ikannya lebih dominan dibandingkan rotinya.
Sebenarnya, bahan baku yang digunakan untuk membuat balik ekmek sangat sederhana. Ikan mackerel dipanggang dengan garam, lalu dijepit dengan roti khas Turki. Roti khas Turki ini berbeda dengan roti pada umumnya karena teksturnya lebih keras. Selain itu, bentuknya memanjang seperti baguette ala Perancis. Jika ingin lebih garing, pengunjung bisa meminta pada penjual untuk memanggang rotinya sebentar.
Balik ekmek disantap dengan tambahan irisan bawang bombay dan daun selada. Akan lebih mantap lagi jika diberi perasan jeruk lemon yang biasanya sudah disediakan di meja pengunjung. Aroma amis ikan bisa tergusur.
Masyarakat lokal Turki biasa menyantap balik ekmek dengan sejenis acar Turki segar bernama Turkusu. Rasanya? Wow, asem sekali... Sekilas, minuman ini dari jauh seperti es kelapa muda. Terlebih dengan warnanya yang merah seperti sirup dengan bagian bawah berwarna putih seperti daging kelapa. Ternyata, “daging kelapa” yang terlihat di dalamnya adalah potongan daun kol, irisan timun kecil, bit, dan cabai rawit.
Berbicara tentang roti, masyarakat Turki mengonsumsinya sebagai bahan makanan pokok sehari-hari. Roti (ekmek) biasa dimakan bersama sup krim kental (sorba). Caranya, celupkan roti ke dalam sup krim. Nikmaat!
Roti Turki agak berbeda dengan roti yang biasa dikonsumsi kebanyakan penduduk Jazirah Arab. Jika penduduk jazirah Arab sehari-hari memakan khubus (roti bulat gepeng), masyarakat Turki memakan roti yang bentuknya lebih tebal, empuk, dan bertabur wijen di atasnya.
Sahabat wisata muslim, menikmati balik ekmek akan terasa lebih sensasional di bawah Jembatan Galata. Apalagi untuk para sahabat yang biasa nongkrong di pinggir jembatan. Sambil menikmati balik ekmek, pengunjung juga bisa menikmati aksi-aksi para pemancing di atas Jembatan Galata. Memandang kail dan ikan yang terpancing. Juga burung-burung yang beterbangan di atas perairan.
Memang, sejak Jembatan Galata yang awalnya berbentuk jembatan ponton diubah menjadi jembatan permanen, para pengunjung bisa bersantai di bawahnya. Bahkan, bagian bawah jembatan ini juga dipenuhi kafe dan restoran.
Selain menjadi tempat yang nyaman untuk menikmati sajian kuliner ala Turki, bersantai di bawah maupun di atas Jembatan Galata menimbulkan kesan tersendiri. Sejauh mata memandang dari sisi kiri jembatan menuju kawasan Sultan Ahmad ini, pengunjung bisa menyaksikan megahnya bangunan tempo dulu. Sebut saja, Masjid Biru Sultan Ahmad dan Aya Sofia atau Haghia Sophia. Pikiran pun dibawa melayang ke romantisme sejarah kejayaan Kekhalifahan Turki Utsmani tempo dulu.
Nah, bagi sahabat muslim yang ingin mencicipi balik ekmek sambil bersantai di Jembatan Galata, Cheria Travel menyediakan paket wisata muslim atau umrah plus Turki. Bersama Cheria Tour & Travel, wisata menjadi tenang dan menyenangkan.
Silahkan kunjungi artikel Paket Umroh Plus Turki 2013 dan juga Paket Wisata Murah 2013 info lengkapnya. Selamat berwisata!
Kunjungi juga video kilasan singkat mengenai Nikmatnya Mencicipi Balik Ekmek Khas Turki Di Jembatan Galata tersebut di bawah ini :
Salam Cheria Travel.
0 Response to "Nikmatnya Mencicipi Balik Ekmek Khas Turki Di Jembatan Galata"
Post a Comment